Begini Bahaya yang Mengintai Anak Anda Jika Kecanduan Main Gadge

0
2685
efek negatif gadget untuk anak

Perkembangan teknologi adalah sesuatu yang tak dapat Anda hindari. Kian kemari, perkembangannya pun semakin cepat dan semakin pesat. Hampir setiap waktu, gadget baru yang lebih canggih dari gadget sebelumnya bermunculan. Fungsinya pun bermacam-macam, ada yang sebagai alat komunikasi, namun ada pula yang sebagai alat dengan hiburan seperti games di dalamnya.

Kebanyakan orang tua pun tak ketinggalan membelikan anak mereka sebuah gadget. Alasannya pun beragam. Beberapa orang tua ingin agar komunikasi dengan anaknya menjadi lebih mudah lewat kepemilikan gadget. Maksudnya, ketika anak atau orang tua sedang tidak bersama, gadget seperti HP bisa menjadi alat komunikasi yang mumpuni.

Namun, ada juga orang tua yang memutuskan membelikan anaknya gadget agar sang anak tidak gaptek alias gagap teknologi. Alasan semacam ini sah-sah saja, tapi tak jarang juga Ia akhirnya berdampak kurang baik pada anak Anda.

Ini karena terkadang para orang tua terlalu dini dalam hal memberikan gadget pada anak mereka. Hasilnya, anak menjadi kecanduan gadget dan akan marah besar jika dipisahkan dari gadget-nya. Jadi, bagaimana memutuskan kapan anak bisa diberi gadget? Berikut akan dibeberkan jawabannya sekaligus deretan informasi mengenai anak dan kecanduan gadget.

Anak Boleh Bermain Gadget, Tapi Ada Batasan Waktu dan Umurnya

Kapan Sebaiknya Anak Mulai Diperbolehkan Bermain Gadget?

Anda sebagai orang tua tentunya ingin tahu kapan waktu yang tepat untuk memberikan gadget pada anak Anda. Sebagai inspirasi, simaklah kisah dari Bill Gates berikut yang sangat disiplin perihal pemberian dan penggunaan gadget pada anaknya.

Bill Gates merupakan salah satu orang yang masuk dalam daftar sepuluh besar orang terkaya di dunia. Ia pun merupakan salah satu pendiri perusahaan brand Microsoft, yang mana merupakan sebuah brand dunia yang erat kaitannya dengan teknologi. Maka dari itu, wajar dong kalau banyak orang yang penasaran bagaimana sih cara Bill Gates mendisiplinkan anak-anaknya dalam hal bermain gadget?

Bill gates rupanya baru memberikan gadget atau smartphone pada ketiga anaknya ketika mereka berusia 14 tahun. Ini berarti Bill Gates baru memperbolehkan anaknya untuk secara mandiri menyentuh gadget-nya sendiri ketika umur mereka menginjak masa remaja. Para pakar pengasuhan anak pun setuju dengan keputusan semacam ini karena tentunya tidak baik memberikan gadget pada anak dalam usia dini.

Selain itu, Bill Gates juga menambahkan bahwa ada segenap aturan yang wajib dipatuhi anak-anaknya perkara gadget. Ia melarang anaknya untuk bermain ponsel ketika jam makan tengah berlangsung.

Saat hendak tidur, anak juga tak diizinkan untuk bermain ponsel agar mata mereka tak lelah dan mampu untuk tidur lebih awal. Terakhir, Bill Gates menegaskan bahwa Ia membatasi waktu bermain gadget ketiga anaknya agar mereka lebih banyak menghabiskan waktu mereka bersama keluarga.

Nah, kalau pun Anda masih kukuh ingin agar anak Anda tetap mengenal gadget di usia dini, minimal batasi penggunaan gadget pada anak. Untuk anak berumur tiga sampai lima tahun, batasi pemakaian gadget agar dimainkan selama satu jam saja sehari. Sedangkan bila usia anak telah menginjak umur enam sampai delapan belas tahun, Anda boleh membiarkan anak bermain gadget maksimal dua jam sehari.

Dampak Baik Anak Bermain Gadget

Sebenarnya, penggunaan gadget pada anak tak melulu berdampak buruk kok. Namun, hal ini berlaku dengan syarat anak tak sampai pada tahap ketagihan main gadget. Pada sebuah penelitian yang dilakukan di University of Indiana, Amerika Serikat, ditemukan bahwa gadget menjadi salah satu alat yang dapat mengurangi ketegangan dan level stres anak dari tekanan yang dialami di sekolah.

Selanjutnya, Ia akan menstimulasi anak untuk gemar mengikuti perkembangan teknologi. Anak pun menjadi tidak asing dengan jenis-jenis teknologi baru yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, dengan begini muncul kesempatan bahwa anak Anda nantinya akan tertarik untuk belajar lebih lanjut mengenai teknologi secara akademis di sekolah maupun non-akademis di luar sekolah.

Yang tak kalah penting, gadget diklaim dapat menaikkan prestasi anak di sekolah sekaligus kemampuan berbahasa secara umum lho. Mengenai kenaikan prestasi, hal ini ditunjang dengan kemampuan anak untuk mengakses informasi tambahan mengenai pelajarannya lewat gadget yang Ia punyai.

Sedangkan dalam hal kemampuan berbahasa, Ia didapat secara tidak langsung dari aplikasi-aplikasi permainan anak berbahasa inggris yang dimainkan melalui gadget. Kemampuan berbahasa anak yang meningkat lewat gadget nantinya meliputi pertambahan kosakata, pengetahuan mengeja, serta cara pengucapan dari masing-masing kata yang didengarnya dari aplikasi tersebut.

Dampak Buruk Anak Kecanduan Bermain Gadget

Ada banyak dampak buruk yang mengintai kehidupan anak apabila Ia ketagihan bermain gadget. Dampak-dampak tersebut antara lain meliputi perkembangan anak yang melambat, risiko obesitas, kurang tidur, hingga terpapar radiasi.

Dikutip dari buku The Impact of Technology on Child Sensory and Motor Development yang terbit tahun 2010, penggunaan gadget pada anak usia di bawah 12 tahun dapat merusak dan memperlambat perkembangan anak. Ini karena anak tidak banyak bergerak ketika menggunakan gadget.

Padahal menurut John J Ratey, penulis buku Spark: The Revolutionary New Science of Exercise, untuk meningkatkan daya tangkap dan kemampuan belajar anak maka anak disarankan untuk lebih banyak bergerak. Caranya entah dengan membuatnya kerap bermain di luar bersama teman-temannya atau memperbanyak aktivitas olahraga anak. Sehingga, anak jadi lebih tanggap dan tak mudah terjangkit obesitas.

Mengenai segi bahaya kurang tidur dan pemaparan radiasi, ini dibuktikan lewat penelitian yang diadakan oleh Boston College pada tahun 2012. Dengan meneliti anak-anak dengan rentang umur Sembilan hingga 10 tahun yang memakai gadget, 75 persen di antaranya mengalami kurang tidur hingga nilai mereka di sekolah pun jatuh dengan amat drastis.

Yang membuat anak-anak pemakai gadget susah tidur adalah karena anak-anak ini senantiasa terpapar sinar radiasi yang dipancarkan dari layar gadget. Apalagi kalau gadget kerap juga dimainkan pada saat anak hendak memasuki jam tidur.

Nah, saking bahayanya sinar radiasi dari layar gadget ini, pada tahun 2011 WHO bahkan mencatatkan gadget seperti ponsel sebagai benda yang berpotensi memberikan emisi karsinogenik lewat emisi radiasi yang dihasilkannya. Ngeri sekali, bukan?

Tanda Anak Kecanduan Main Gadget

Anak yang sudah kecanduan main gadget setidaknya mengalami lima tanda berikut ini. 

Yang pertama, anak akan lebih memilih untuk beraktivitas bersama gadget-nya ketimbang melakukan aktivitas lainnya. Bermain dengan teman di luar pun tidak akan menjadi pilihan yang akan Ia prioritaskan jika anak Anda sudah kecanduan main gadget.

Tanda kedua adalah anak jadi lebih sulit diajak bicara, baik itu sekedar untuk mengobrol maupun berbicara secara serius mengenai suatu hal. Ini karena bila sudah kecanduan gadget, anak akan menjadi lebih tidak peduli dengan keadaan sekitar dan lebih berkonsentrasi dengan gadget-nya saja.

Yang ketiga, anak akan gampang mengamuk jika tak diizinkan main gadget. Bukan tanpa alasan, anak yang sudah kecanduan gadget akan bergantung pada gadget supaya Ia merasa tenang.

Ketika bermain gadget, anak akan mendapat asupan dopamin yang tinggi sehingga Ia otomatis merasa sangat senang ketika sudah memegang gadget. Wah, tentunya Anda tidak mau dong kalau kebahagiaan anak Anda hanya didefinisikan lewat kepemilikan gadget-nya saja?

Tips Memilih Gadget untuk Anak

Tips yang pertama, sebelum membeli gadget untuk anak seperti smartphone atau tab, ketahui terlebih dahulu apa tujuannya Anda membelikan gadget tersebut. Kalau hanya untuk sekedar alat berkomunikasi dengan anak, maka tak perlu Anda membelikan gadget yang terlalu canggih untuk anak Anda.

Pasalnya, anak Anda masih belum membutuhkan fitur yang aneh-aneh pada gadget mereka. Lagipula, daripada uang Anda habiskan untuk membeli gadget mahal, akan lebih baik kalau uangnya ditabung untuk biaya kesehatan atau pendidikan anak di masa depan.

Tips yang kedua, perhatikan betul ulasan dan peraturan mengenai fitur yang ada pada gadget. Di dalam gadget, sejatinya ada fitur bawaan yang tak bisa dihapus namun tak selalu ramah bila dipakai oleh anak-anak.

Maka, ini adalah tugas Anda untuk mencari tahu apakah fitur tersebut ditujukan untuk orang dewasa atau tidak. Informasinya bisa dicari di internet atau Anda langsung turun tangan mencoba mengutak-atik fitur tersebut secara mandiri.

Nah, kalau memang fitur tersebut cakupannya luas alias juga mencakup layanan untuk orang dewasa, pastikan Ia dilengkapi dengan pengaturan ‘kontrol orang tua’. Fungsi pengaturan ini ialah untuk membatasi pergerakan fitur agar tak memberi informasi yang ‘kebablasan’ ketika digunakan oleh anak Anda.

Pengaturan ini juga akan memberi tahu Anda soal riwayat pemakaian aplikasi dan dengan siapa saja anak berinteraksi lewat fitur tersebut. Sehingga, anak diharapkan mampu terhindar dari kejahatan-kejahatan dan informasi tak mendidik yang beredar luas di internet.

Cara Menghentikan Kecanduan Anak Terhadap Gadget

Apabila kecanduan anak sudah parah, jalan satu-satunya adalah mendapatkan terapi secara psikologis dari ahli spesialis. Tapi bila kecanduannya masih tidak terlalu parah, Anda bisa mencoba beberapa kiat menghentikan kecanduan anak pada gadget berikut ini.

Anda memasang jaringan wi-fi di rumah? Jika iya, maka perlahan-lahan mulailah membatasi pemakaian wi-fi agar anak tak melulu bermain gadget di setiap waktu. Semisal Anda dahulu selau menyalakan jaringan wi-fi Anda selama 24 jam seminggu, kini mulai nyalakan wi-fi hanya selama beberapa hari dalam seminggu.

Sebagai gantinya, ajak anak Anda untuk berpetualang ke luar lebih sering. Seperti contohnya, perbanyak aktivitas bertamasya ke desa atau camping di tempat yang minim atau bahkan tak ada sinyal. Ajarkan padanya bahwa tanpa gadget pun, mereka masih bisa kok menemukan kebahagiaan lewat berinteraksi dengan alam dan menghabiskan waktu bersama anggota keluarga.

Selain mengajak anak untuk beraktivitas di luar, Anda juga bisa pelan-pelan mengalihkan ketertarikan terhadap gadget pada mainan yang lebih edukatif seperti Lego. Menurut Ratih Ibrahim M.M., seorang psikolog dari Personal Growth, permainan Lego diklaim mampu mengembangkan motorik dan daya kreativitas anak.

Sama seperti gadget, Lego juga bisa dijadikan ajang melepas penat bagi anak-anak hingga bahkan orang dewasa lho. Biar semakin seru, Anda pun bisa ikut serta mendampingi anak ketika Ia tengah bermain Lego. Jadi, selain terbebas dari kecanduan gadget, anak juga akan menjadi lebih dekat dengan orang tua lewat permainan yang satu ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here