Sarapan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang dan telah menjadi kebiasaan. Namun sayangnya, tidak sedikit orang yang melewatkan momen makan pagi alias sarapan. Alasannya pun beragam, mulai dari keterbatasan waktu karena kegiatan, sampai menunda dengan sengaja alasan menurunkan berat badan.
Inilah Pentingnya Sarapan Pagi Setiap Hari
Menurut ahli Gizi
Ahli Gizi Jansen Ongko menjelaskan, sarapan merupakan kegiatan yang penting dilakukan. Ini agar tubuh tidak lemas saat menjalankan aktivitas. Bukan hanya itu saja, kecenderungan melewatkan sarapan juga dapat membuat Anda lebih kalap ketika makan di siang hari.
Jansen juga menegaskan, awalnya mungkin melewatkan sarapan tidak berpengaruh signifikan pada tubuh. Namun dalam jangka panjang bisa memunculkan penyakit. “Dalam jangka panjang bisa kena gangguan asam lambung atau maag,” jelas Jansen saat ditemui dalam acara Nestle Nestum di Jakarta.
Dr Jansen mengungkapkan sarapan sangat penting dilakukan. Selain itu, Jansen mengatakan sekitar 15-30 persen kebutuhan gizi harian diperoleh dari sarapan. Oleh karena itu, ketika sarapan, Anda wajib menerapkan pola makan sehat. Anda juga penting sekali memiliki aktivitas sarapan rutin setiap paginya.
Misalnya dengan mengonsumsi bubur sereal yang efisien. Bussiness Executive Officer Dairy Nestle Indonesia, Windy Cahyaning Wulan menjelaskan, bubur sereal Nestum merupakan kombinasi unik multigrain yang terdiri dari gandum utuh, jagung, beras, serat pangan, vitamin, dan mineral, serta kandungan gula rendah.
“Kombinasi tersebut selain menghasilkan cita rasa lezat, tapi juga membuat kenyang lebih lama,” jelas Windy.
Bubur sereal bisa menjadi solusi sarapan sehat setiap pagi
Mengingat begitu pentingnya sarapan, jangan sampai Anda melewatkan sarapan. Apapun alasannya, sangat tidak baik melewatkan sarapan. Yuk, mulai aktif sarapan dan miliki lagi pola hidup yang lebih sehat ke depannya.
Manfaat Sarapan yang Tidak Boleh Dilewatkan
Alasan terburu-buru, hingga tidak terbiasa memulai hari dengan sarapan membuat sebagian orang melewatkan sarapan pagi. Padahal, sarapan pagi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh kita.
Salah satu manfaat sarapan pagi adalah sebagai sumber energi. Layaknya mobil, Anda butuh juga “bahan bakar” untuk mengembalikan energi setelah tidur malam yang panjang dan menyebabkan perut menjadi kosong. Ini menjadi alasan mengapa sarapan sangat penting dalam memulai hari Anda.
Orang dewasa yang secara teratur sarapan sehat setiap pagi, lebih mungkin mengonsumsi cukup vitamin dan mineral, mengontrol berat badan, dan hanya sedikit makan lemak dan kolesterol.
Sedangkan sarapan sehat yang dilakukan secara rutin oleh anak-anak bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka, menjaga berat badan yang sehat, berkonsentrasi lebih baik, serta membuat anak jarang absen di sekolah.
Berbagai Macam Manfaat yang Didapatkan
Anda disarankan untuk selalu menyempatkan diri menyantap sarapan setiap hari. Sebab, sarapan pagi bisa memberikan beragam manfaat sarapan seperti:
Membantu melindungi tubuh dari penyakit
Menurut sebuah studi, kadar kolesterol jahat (LDL) pada wanita sehat yang tidak sarapan cenderung lebih tinggi dibandingkan mereka yang sarapan. Mereka yang membiasakan diri untuk sarapan juga cenderung mengonsumsi lebih sedikit kalori dibandingkan mereka yang melewatkan sarapan.
Manfaat yang bisa diperoleh dari sarapan pagi tak hanya itu saja. Risiko terkena penyakit diabetes dan penyakit jantung akan semakin rendah dengan membiasakan diri sarapan pagi setiap hari.
Lebih fokus
Kebiasaan sarapan pagi juga bisa membuat Anda lebih fokus dan produktif dalam mengerjakan pekerjaan di kantor ataupun sekolah karena perut sudah diisi. Jika Anda tidak sarapan pagi, kemungkinan daya pikir Anda bisa menurun.
Membantu menurunkan berat badan
Penelitian menunjukkan bahwa sarapan pagi dengan menu yang sehat dapat membantu menurunkan berat badan. Dengan sarapan, Anda tidak akan terlalu lapar pada siang hari, sehingga keinginan untuk mengonsumsi makanan berlebihan pada saat makan siang dapat terhindarkan.
Ketika Anda melewatkan sarapan pagi, maka Anda akan lebih mudah untuk tergoda mengonsumsi makanan lain yang tinggi kalori namun tidak mengenyangkan.
Meningkatkan mood
Jika hari ini Anda merasa lebih mudah kesal atau marah, coba cek apakah Anda sudah sarapan atau belum? Jika belum, bisa jadi ini disebabkan karena perut lapar. Agar ini tidak terjadi, biasakan untuk memulai hari dengan sarapan, agar suasana hati lebih baik dan stres di pagi hari dapat diatasi.
Memberi nutrisi yang dibutuhkan tubuh
Tidak sarapan membuat kebutuhan harian tubuh akan vitamin dan nutrisi sulit untuk terpenuhi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sarapan lebih mungkin untuk memenuhi kebutuhan gizinya secara menyeluruh, baik itu asupan serat, kalsium, vitamin A, B, C dan vitamin lainnya yang dibutuhkan tubuh.
Menurut jurnal penelitian
Dengan judul penelitian kebiasaan makan pagi pada anak usia SD dan hubungannya dengan tingkat kesehatan dan prestasi belajar. Ditulis oleh Sukiniarti FKIP Universitas Terbuka.
Dengan meneliti bahwa makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat yang diperlukan oleh tubuh untuk hidup sehat. Khususnya untuk anak usia sekolah dasar yang dikategorikan masih dalam taraf perkembangan dan pertumbuhan.
Maka makan pagi sangat diperlukan untuk menunjang aktivitasnya. R.E.Kleinman (2013), mengatakan bahwa anak yang tidak sarapan pagi cenderung tidak konsentrasi dalam belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi beberapa hal.
Yang pertama indentifikasi seberapa banyak anak usia SD membiasakan makan pagi sebelum berangkat sekolah, lalu penyebab anak usia SD tidak makan pagi sebelum berangkat sekolah, dan juga hubungan makan pagi dengan tingkat kesehatan dan prestasi belajar anak usia SD.
Dan yang terakhir yaitu Hubungan antara makan pagi dengan tingkat kesehatan dan prestasi belajar anak SD kelas 2 di wilayah Kelurahan Pondok Benda tidak begitu erat, dikarenakan adanya faktor genetik.
Metode yang digunakan metode kuantitatif. Informasi pengambilan data digali melalui survai, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan:(1) 89,66% anak setiap pagi selalu makan pagi sebelum berangkat sekolah. (2) 43,11% anak usia SD kelas 2 tidak makan pagi sebelum berangkat sekolah dikarenakan bangun kesiangan.
Hal yang Bisa Terjadi Jika Anda Tidak Sarapan
Berat badan turun
Ya, gagasan ini tampaknya logis karena Anda secara efektif menghilangkan satu waktu makan dari pola makan Anda setiap hari. Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan hingga 400 kcal per hari.
Namun, hubungan antara membolos sarapan dan penurunan berat badan tidaklah sesederhana yang Anda bayangkan. Dilansir dari Prevention, sebuah penelitian dari Ohio State University menunjukkan Anda memang akan menurunkan berat badan saat melewatkan sarapan dalam jangka pendek.
Ironisnya, beberapa kilo yang hilang ini bukan berasal dari timbunan lemak bandel, melainkan dari otot yang merupakan metode penurunan berat badan yang tidak ideal.
Ketika perut Anda tidak mengolah makanan dalam waktu lama, sistem tubuh akan beralih pada mode proteksi dan mulai menyimpan kalori sebanyak mungkin. Ketika metabolisme Anda melambat, sistem tubuh akan mengutamakan pembakaran glukosa yang disimpan dalam otot sebagai energi cadangan, secara efektif justru melemahkan otot-otot Anda.
Pembakaran energi dari jaringan otot bukannya lemak ini adalah faktor yang dapat menyebabkan Anda lebih mudah merasa lelah dan lesu sepanjang aktivitas pagi Anda, juga mengacaukan pikiran Anda.
Meredakan peradangan kronis
Dari arthritis, kanker, hingga penyakit jantung, banyak kondisi kesehatan berat berasal dari kerusakan yang disebabkan peradangan kronis.
Periode berpuasa yang mungkin Anda sengaja (atau tidak) dengan melewatkan sarapan, dipercaya oleh banyak ahli untuk memicu kerja sel beradaptasi untuk memperbaiki kerusakan tersebut, salah satunya dari reviews dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.
Tidak peduli panjang pendeknya jarak waktu Anda melewatkan makan, beberapa manfaat penurunan peradangan dapat ditingkatkan dengan hanya memboikot satu kali makan, Jelas Valter Longo, PhD, salah satu penulis dari studi di atas sekaligus juga peneliti di University of Carolina.
Temuan Longo juga menunjukkan bahwa melewatkan makan entah itu sarapan, makan siang, atau malam dapat meningkatkan efektivitas kemoterapi.
Puasa selang seling (tidak sarapan, kemudian makan siang, atau makan siang lalu tidak makan malam, misalnya) telah terbukti efektif mengurangi asupan kalori, mendorong penurunan berat badan, dan meningkatkan kesehatan metabolik.
Tapi, penting untuk dipahami bahwa puasa seperti ini, atau melewatkan sarapan, bukanlah pola makan yang sesuai untuk setiap orang. Efeknya bisa bervariasi. Beberapa orang mungkin mengalami efek positif seperti contoh di atas, sementara yang lain dapat mengalami pusing dan sakit kepala, gula darah menurun, pingsan, dan kurangnya konsentrasi.
Tubuh akan semakin lapar
Seperti yang telah dijelaskan pada poin 1, saat Anda memilih untuk tidak sarapan, tubuh akan beralih pada pembakaran energi yang tersimpan di otot (yang selama ini Anda kira justru membakar timbunan kalori lemak tubuh). Akibatnya, Anda merasa letih lesu.
Pada saat yang sama, perut Anda mengirimkan sinyal ke otak untuk menandakan bahwa perut butuh diisi, dan dimulailah ‘nyanyian’ perut keroncong.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa kadar kortisol (stres hormon) akan mencapai puncak tertingginya di pukul 7 pagi, makanya makan pagi adalah waktu yang tepat untuk kembali menurunkan hormon stress ini ke batas normalnya. Jika kadar kortisol Anda tidak terkontrol, Anda akan lebih mungkin merasa cemas dan gelisah.
Semakin lama Anda menunda untuk mengisi perut, semakin kelaparan dan stres pula Anda. Kortisol bertugas membantu tubuh mengolah gula (glukosa) dan lemak untuk dijadikan energi, juga untuk mengendalikan stres.
Jika Anda tidak sarapan, dikombinasikan dengan kadar stres tinggi di pagi hari, Anda akan lebih mungkin untuk mencomot pilihan camilan yang tidak sehat, tinggi gula dan lemak untuk ‘mengejar’ ketertinggalan energi yang terbuang dari otot, secara fisik dan mental.
Jadi, perlu sarapan atau tidak?
Pada akhirnya, pilihan untuk sarapan atau tidak sarapan kembali lagi pada preferensi pribadi. Jika Anda merasa lapar di pagi hari dan Anda menyukai ide sarapan, lanjutkan saja rutinitas Anda (dan mungkin, pilihlah menu yang lebih sehat daripada makanan cepat saji). Sarapan yang kaya protein adalah yang terbaik.
Namun, jika Anda tidak merasa lapar di pagi hari dan tidak merasa bahwa Anda membutuhkan makan berat di pagi buta, Josh Axe, DNM, dokter spesialis gizi bersertifikat, menyarankan untuk coba memulai dari sesuatu yang kecil, seperti protein shake atau smoothie.