Mayoritas negara maju adalah negara dengan penduduk yang memiliki minat baca tinggi. Ini karena buku merupakan jendela dunia sumber dari segala ilmu pengetahuan. Namun nyatanya, untuk membentuk minat baca yang tinggi pada setiap individu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, aktivitas membaca harus dibiasakan untuk dilakukan semenjak usia dini.
Inilah yang membuat Indonesia tampil sebagai negara dengan minat baca yang super rendah. Bagaimana tidak, minat baca orang Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara di seluruh dunia! Kok bisa? Tak ayal, penyebab utama dari fakta memilukan ini adalah tidak adanya kesadaran membaca yang dipupuk sejak kecil pada generasi muda Indonesia.
Sebagai seorang ayah atau seorang ibu, sudah saatnya Anda melakukan perubahan. Mulai sekarang, Anda pun wajib mendukung buah hati Anda untuk menjadi seorang pembaca buku. Apalagi kalau usianya masih berumur sekitar empat sampai delapan tahun. Sebab, rentang usia di atas adalah periode golden age bagi seorang anak untuk menyerap banyak informasi di sekitarnya.
Tak susah kok menumbuhkan hobi membaca pada anak Anda. Asalkan Anda menguasai trik untuk membuat anak gemar membaca di usia dini berikut, buah hati Anda pasti tak akan merasa enggan atau bahkan takut pada aktivitas membaca. Apa saja trik nya?
Di bawah ini merupakan uraian lengkapnya. Namun sebelumnya, mari simak manfaat membaca pada anak dan kapan waktu yang tepat untuk mulai mengajari anak membaca secara mandiri.
Buku adalah Lentera yang Akan Menerangi Anak Anda di Masa Depan
Manfaat Membaca pada Tumbuh Kembang Anak
Sebuah studi yang diselenggarakan di Amerika Serikat pada tahun 2015 menunjukkan bahwa membaca buku dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak secara tak langsung. Hasil ini pun didapat dari 26 anak usia 10 hingga 16 bulan yang diberi ‘mainan tradisional’ alias bukan gadget.
Mainan tradisional ini pun termasuk memberikan buku bacaan fisik pada anak. Pada akhirnya, setelah bermain dengan permainan tradisional tadi, anak-anak tersebut lebih banyak berbicara pada orang tuanya daripada ketika tidak bermain atau membaca. Alhasil, kemampuan anak dalam berbicara dan berbahasa pun menjadi lebih baik dan lebih terlatih kan?
Manfaat kedua adalah menambah daftar kosakata anak secara signifikan. Penelitian di Norwegia yang diikuti oleh 1171 murid kelas satu SD membuktikan bahwa anak yang sudah dibacakan buku sejak sebelum umur dua tahun mempunyai daftar kosakata dua kali lebih kaya dari mereka yang baru belajar membaca di usia empat tahun ke atas.
Oleh sebab itu, anak-anak tersebut mayoritas mempunyai performa yang baik di sekolah karena mereka mampu menyerap dan memahami kata-kata penjelasan guru dengan sempurna. Artikel Selanjutnya tab 1/2/3/4 dibawah